Kesiapan
mahasiswa baru untuk memasuki kehidupan di perguruan tinggi (PT) dapat
dikatakan masih relatif rendah, hal ini dapat terlihat dari fakta lapangan yang
menunjukkan bahwa tidak sedikit mahasiswa, yang tidak mampu menunjukkan
kualitasnya secara optimal dalam proses belajar mengajar, meski mereka dapat
diterima dari hasil seleksi. Tanpaknya untuk memasuki kehidupan kampus sebagai
lingkungan yang baru bagi mahasiswa baru, di butuhkan kesiapan psikologis
maupun sosial.
Mahasiswa
baru adalah individu yang sedang berproses, mereka pada umumnya ketika memasuki
dunia perguruan tinggi, belum mengenal proses belajar mengajar di perguruan
tinggi, juga belum mengetahui sarana dan prasarana yang di gunakan, untuk
mendukung proses belajar di perguruan tinggi, seperti perpustakaan, lembaga
kegiatan kemahasiswaan, dan sebagainya. Mahasiswa baru juga belum mengenal
sivitas akademika dan karyawan yang akan berintraksi dengan mereka selama
menempuh pendidikan.
Salah
satu karakter yang tidak dapat di kesampingkan dan banyak dijumpai, bahwa tidak
sedikit mahasiswa baru perlu ditingkatkan dalam pembelajaran, otonomi belajar
dan motivasi, karakter yang disebutkan diatas diduga di pengaruhi oleh beberapa
hal, Pertama ; adalah keragaman
sosial yang tinggi dalam berbagai aspek kehidupan, Kedua : kultur atau budaya yang beragam dari masyarakat Indonesia
yang tumbuh dan berkembang dalam suasana cendrung terisolasi, Ketiga : Kehidupan sebagai individu yang
mandiri sampai pendidikan menengah atas belum terbentuk, Empat : Keterbatasan informasi kehidupan kampus ditambah dengan
pilihan program studi yang didasari gagasan “ Asal diterima diperguruan tinggi
dari pada menunda waktu belajar di perguruan tinggi dikesempatan lain “.
Kesiapan
mahasiswa untuk memasuki kehidupan kampus sangat penting, sehingga mahasiswa
baru perlu disiapkan dengan sebaik-baiknya, agar tidak terjadi penyimpangan
berupa kekerasan fisik yang dapat berakhir dengan korban jiwa, hal ini masih
terjadi di beberapa kampus, miskipun sudah ada keputusan Menteri P & K pada
tahun 1979 No.0125/U/1979 tentang penertiban acara/upacara penerimaan siswa dan
mahasiswa baru dalam rangka pengenalan program studi dan program pendidikan
dasar, menengah dan tinggi.
Kemudian
beberapa kebijakan dalam bentuk tindakan penyelesaian masalah telah digariskan
oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi yang dituangkan dalam SK Dirjen Dikti
No.38/DIKTI/Kep/2000 tentang pengaturan kegiatan penerimaan mahasiswa baru di
perguruan tinggi. Namun demikian langkah kebijakan perlu di sesuaikan kembali
dengan di berlakukannya penyelenggaraan proses belajar mengajar berbasis
kompetensi yang memerlukan syarat (1) pemahaman akan kompetensi Learning to knaw, Learning to do, Learning
to live togther dan Learning to be dari
program studi yang akan ditempuh secara benar dan sedini mungkin.
yang kedua (2) Kemampuan
beradaptasi dengan lingkungan belajar secara cepat agar proses pembelajaran
berlangsung dalam suasana good quality
for teaching and learning, dan (3) Sistem pengantar mahasiswa yang tepat
untuk percepatan proses pemahaman makna program studi yang dimasuki dan
adaptasi dengan lingkungan. Atas
dasar pertimbangan tersebut diperlukan suatu panduan pengenalan kampus bagi
mahasiswa baru.
Tujuan Opak adalah Mempercepat proses bimbingan
mahasiswa baru agar dalam berdaptasi dengan kehidupan akademik dan non-akademik
di perguaruan tinggi ” dengan
semangat percepatan adaptasi tanpa kekerasan.
Pada
hari pertama hari kamis, panitia kebingungan, acara pertama cek in dan
pembagian kelompok terdiri dari lima kelompok, sambil mengenal panitia, pada
saat itu peserta tidak di berikan sangsi kalau ada kesalahan, sambil menunggu mahasiswa
yang belum datang, peserta di bagi
menjadi 5 kelompok terdiri dari 10 orang, peserta sejumlah 19 orang belum di
berikan nama kelompok, dan nama kelompok tersebut di tentukan oleh kelompok itu
sendiri, sedangkan nama kelompok 2 s/d 5, kemudian lengsung membuka acara
pembukaan stelah melakukan gladi resik beberapa menit.
Kemudian
di lakukan acara pembukaan oleh ketua Panitia, dalam cara pembukaan di hadiri oleh Bapak
Ketua STKIP H.Mashal, SH.MM. upacara pembukaan di lakukan dengan singkat, isi
amanat ketua STKP dalam sambutan tentang Profil STKIP dan pentingnya
pendidikan, serta tujuan OPAK mahasiswa baru angkatan 2012/203 bisa mengenal
STKIP lebih dekat, bisa bekerja sama antar mashwa, dosen, pengelola, panitia
(Civitas akademik).
Pada
jam ke 2 kegiatan di lanjutkan dengan nilai budaya, tata krama dan etika ke
ilmuan, yang di sampaikan oleh Bp Moh Yamin, M.Pd. selaku pasilitator, kegiatan ini berlangsung selama 45 menit, yang
di pandu oleh moderator dari panitia Lalu Herman, isi materinya bahwa budaya,
seni dan etika satu kesatuan yang utuh, yang tidak dapat di paisahkan, hal ini
dikarnakan budaya adalah suatu kebiasaan yg didalamnya terdapat etika dan
saling mendukung dalam wujudkan sebuah karya seni, sedangkan menurut Bapak
Yamin, bahwa budaya dan seni itu beragam jenisnya, dan kalau di telusuri satu
persatu, siapakah yg menemukan pertamakali antara Etika, budaya dan seni,,,?
Jawabnya haruslah dibutuhkan refrensi yng riil dan jelas.
Di
lanjutkan pembekalan Opak, yg di pandu oleh panitia Opak, kaitannya dengan
atribut Opak, seperti baju Opak, topi dari bola yang tali dari rapia dan
masiing-masing kelompok warna tali yang di gunakan diharuskan berbeda, kalung
terbuat dari tali rapia yg mata kalungnya dari permen babbol sebanyak 4 biji
dan permen lampu taman 1 (Permen pentol). Kemudian juga peserta di haruskan
membawa permen Kiss 2 biji, perlengkapan Sholat, kartu identas dari
karton/kardus buku dan bolpint, tas dari kantong pelastik. peserta yg perempuan
plastik berwarna merah, sedangkan yg laki-laki berwarna blang (Garis Zebra).
Dan isi dalam tas tersebut 3 jenis kue olahan dari tepung, 1 glas air netral
(air yg tidak berpihak) isi penguman
Kegiatan
selanjutnya adalah
jum’at bersih berlokasi di
masjid, kuburan, lingkungan STKIP, jalan raya Lekok Aur, setelah itu materinya
Persiapan Penyusaian diri di Perguruan Tinggi yang di pasilitasi oleh pak Bintoro Wijoyo, dengan harapan kiranya
peserta atau calon mahasiswa baru dapat menyesuaikan diri dengan dunia
kehidupan perguruan tinggi, kehidupan perguruan tinggi sangatlah beda dengan kehidupan
semasa kita di SMP atau SMA, ,
sementara peserta dan panitia Opak untuk sholat jum’at dibagi menjadi 2 klp,
satu kelompok di masjid Lokok Aur dan sekolompok lagi di masid Ancak.,
Selanjutnya
materi layanan mahaswa yang dipasilitasi oleh pak Mustaiin, S.Pd tentang materi
fungsi dan peran struktur organiasi STKIP, Suasana peserta mengikuti penuh
semangat, tujuannya supaya mahsiswa mengetahui urusan-urusan baik itu yang
terkait dengan urusan perkuliahan maupun akademik, yg kedua yg disampikan
adalah meteri prospek PGSD dan PGPAUD akan lapangan kerja untuk ke 2 jurusan, karna menurut pasilitator
kebutuhan guru semakin meningkat dari tahun ke tahun, baik guru PAUD maupun
guru SD, peningkatan kebutuhan ini sejalan dengan semaikn besarnya jumlah guru
yang pensiun, dan penambahan rombongan belajar (rombel), ketersediaan ruang
kelas (RK) atau unit gedung baru, sementara hasil perhitungan pensiun guru
bersumber dari data individual guru di BKN menunjukkan bahwa guru di tahun 2006
sampai dengan 2015 menunjukkan trend yg
semakin besar dengan rata2 25,34 % pertahun.
Sementara
itu dirjen PMPTK menyampaikan bahwa yang akan pada tahun 2006 total sebanyak
218.833 Orang. Harapan mahasiswa mampu membaca pangsa pasar dalam memilih dan
menentukan jurusan yag di ambilnya, intinyta mahasiswa akan lebih
bersemangat/antusian akan prospek yg ada.
untuk hari ke dua.